Jumat, 11 November 2011

Mari Berhitung Soal Freeport!

Catatan Khusus - Kontrak dimulai tahun 1967 dan baru akan berakhir tahun 2041. Beberapa sumber menghitung bahwa sejak 1967 sampai 2010 (43 tahun) sudah menghasilkan 7,3 juta ton tembaga dan 724,7 juta ton emas.

Kalau diuangkan dengan patokan harga emas tiap gram sekarang senilai Rp 500.000,- saja.  Maka,  jumlah uang yang dihasilkan kurang lebih adalah 724 trilyun 700 ribu gram. dikali Rp 500.000,- = Rp 362.350 trilyun. Artinya tiap tahun Freeport menghasilkan kekayaan, Rp 362.350 trilyun : 43 tahun. = Rp 8.426,7442 trilyun . Katakanlah setelah dipotong macam-macam, hasil bersihnya Rp. 8.000 trilyun / tahun (coba bandingkan dgn APBN tahun ini yang cuma Rp 1.202 trilyun)

Dari jumlah ini, Indonesia hanya mendapat 1% (satu persen). Artinya,  hanya sekitar Rp 80 trilyun/tahun. (kalau menurut media massa jumlahnya malah hanya. Rp.15 sd Rp.20 trilyun pertahun, alias 1/4 cukai rokok yang tahun 2010 menyumbang devisa sebesar Rp. 66 trilyun).  Sementara sisanya yang 99% masuk ke perusahaan di AS.

Sekarang mari kita bayangkan, kalau saja pemerintah berani menuntut perubahan kontrak karya dan minta bagian 30% saja, maka tiap tahun kita bisa memperoleh minimal. Rp 2.400 trilyun. (dua kali lipat APBN tahun ini). Itu baru dihitung dari nilai emas, belum lagi dari hasil tambang lainnya.

Meski demikian, baru dari Emas. yang dihasilkan saja, kita sudah bisa menghitung bahwa pada dasarnya. kita tak perlu lagi punya hutang,  rakyat juga akan sejahtera, bisa memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan gratis.  Bukan cuma Papua yang akan sejahtera dan bermartabat, tapi seluruh Indonesia. Apalagi sekarang ditemukan uranium yang harganya 100 kali harga emas.

Bahkan menurut para ahli,  bila dipakai untuk PLTN,  kandungan uranium disana mampu dipakai untuk menerangi seluruh dunia.

Nazarudin : Anas Urbaningrum Paling Layak Masuk Penjara!


Jakarta - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhamad Nazarudin yang merupakan tersangka dalam kasus wisma atlit di Kementrian Andi Malaranggeng, Kemarin Siang (Kamis 10/11) datang ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mendatangani berkas SP 21. Dengan pengawalan ketat Muhamad Nazarudin dan Kepolisian berusaha menembus barisan Wartawan yang menghadangnya

Siapa yang paling Layak menjadi tersangka baru menyusul Anda?

"Saya rasa Anas Urbaningrum-lah yang paling layak jadi tersangka baru"ujarnya kepada wartawan sesaat sebelum masuk Gedung KPK

Alasannya kenapa mas?

"Karena dialah otak dari semua ini" tambah Nazarudin

Namun saat ditanya aliran dana ke fraksi partai Demokrat seperti ucapannya beberapa waktu lalu, Muhamad Nazarudin Bungkam. Sementara itu, kuasa hukum M. Nazarudin menyayangkan sikap penyidik KPK yang tergesa-gesa mem-P21-kan kasus wisma Atlet sebab selama ini penyidik KPK tidak menyentuh akar permasalahan

"Bagi kami, Nazaruddin Blm selesai memberikan keterangan. Bagi saya, Pendapat saya bisa bnr Bisa salah, Saya berprasaan bahwa Nazaruddin Kok dibungkam" Ujarnya penuh tanda tanya

Elsa pun kembali menjelaskan bahwa Pertanyaan Penyidik belum substansial. Nazarudin menurut Elsa baru ditanya kemana saja selama di Singapura, Perjalananya menggunakan paspor siapa saja

"Itukan tidak berkaitan dengan Wisma Atlet. Kemudian Masalah telepon, pembicaraan telepon yang ada 4 disampaikan diperdengarkan itu kan tidak memberikn keterangan apapun"terangnya

Berarti ada upaya dari penyidik KPK untuk Melokalisir?

"Iya" ujarnya singkat

Berarti ada upaya diskriminasi Bu?

"Menurut pendapat saya, Klien saya belum lengkap memberikan keterangannya,  Terus masalah hakim dalam persidangan Wafid meminta agar Nazar memberikan kesaksian tapi nyatanya 'kan Penyidik tidak
memberikan Ijin untuk Nazar bicara di pengadilan. Jadi, Artinya Apa dong"tegasnya

Apakah Nazar sudah bilang sama ibu soal aliran dana ke Fraksi Partai demokrat di DPR?

"Itu belum sampai sana"pungkas Elsa