Jumat, 11 November 2011

Nazarudin : Anas Urbaningrum Paling Layak Masuk Penjara!


Jakarta - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhamad Nazarudin yang merupakan tersangka dalam kasus wisma atlit di Kementrian Andi Malaranggeng, Kemarin Siang (Kamis 10/11) datang ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mendatangani berkas SP 21. Dengan pengawalan ketat Muhamad Nazarudin dan Kepolisian berusaha menembus barisan Wartawan yang menghadangnya

Siapa yang paling Layak menjadi tersangka baru menyusul Anda?

"Saya rasa Anas Urbaningrum-lah yang paling layak jadi tersangka baru"ujarnya kepada wartawan sesaat sebelum masuk Gedung KPK

Alasannya kenapa mas?

"Karena dialah otak dari semua ini" tambah Nazarudin

Namun saat ditanya aliran dana ke fraksi partai Demokrat seperti ucapannya beberapa waktu lalu, Muhamad Nazarudin Bungkam. Sementara itu, kuasa hukum M. Nazarudin menyayangkan sikap penyidik KPK yang tergesa-gesa mem-P21-kan kasus wisma Atlet sebab selama ini penyidik KPK tidak menyentuh akar permasalahan

"Bagi kami, Nazaruddin Blm selesai memberikan keterangan. Bagi saya, Pendapat saya bisa bnr Bisa salah, Saya berprasaan bahwa Nazaruddin Kok dibungkam" Ujarnya penuh tanda tanya

Elsa pun kembali menjelaskan bahwa Pertanyaan Penyidik belum substansial. Nazarudin menurut Elsa baru ditanya kemana saja selama di Singapura, Perjalananya menggunakan paspor siapa saja

"Itukan tidak berkaitan dengan Wisma Atlet. Kemudian Masalah telepon, pembicaraan telepon yang ada 4 disampaikan diperdengarkan itu kan tidak memberikn keterangan apapun"terangnya

Berarti ada upaya dari penyidik KPK untuk Melokalisir?

"Iya" ujarnya singkat

Berarti ada upaya diskriminasi Bu?

"Menurut pendapat saya, Klien saya belum lengkap memberikan keterangannya,  Terus masalah hakim dalam persidangan Wafid meminta agar Nazar memberikan kesaksian tapi nyatanya 'kan Penyidik tidak
memberikan Ijin untuk Nazar bicara di pengadilan. Jadi, Artinya Apa dong"tegasnya

Apakah Nazar sudah bilang sama ibu soal aliran dana ke Fraksi Partai demokrat di DPR?

"Itu belum sampai sana"pungkas Elsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar